Sing to the Lord, praise His name,proclaim His salvation day after day (Psalm 96:1).

Selasa, 14 Januari 2014

Jangan Melupakan Kebaikan Tuhan

Saudara-saudara, suatu hari ada seorang ibu cerita kepada saya.  30 tahun yang lalu, ibu ini mengangkat seorang anak . . . dia merawat anak itu dengan penuh kasih sayang dan mencukupkan segala kebutuhannya.  Sampai suatu waktu, pada waktu anak itu berusia 16 tahun, kelas 1 SMA, anak ini mengetahui bahwa dia sesungguhnya bukanlah anak kandung dari keluarga tersebut . . . ia hanya seorang anak angkat

Saudara-saudara, setelah mengetahui kenyataan tersebut, anak ini bukannya mengucapkan terima kasih kepada orang tua angkatnya yang sudah merawat dan menjaga dirinya.  Tapi justru sebaliknya, ia mulai melakukan pemberontakan.  Ia berhenti sekolah, minum-minuman keras, dan menghabiskan harta orang tuanya.

Setelah ia besar pun, bukannya menyadari kesalahannya . . . tapi sebaliknya ia justru memperlakukan kedua orang tua angkatnya dengan tidak hormat.  Ia hanya memberikan uang 10 ribu untuk makan 1 hari, dengan anggota keluarga 7 orang.  Kalau hitung-hitungan di atas kertas, maka setiap anggota keluarga (termasuk orang tua angkatnya), sekali makan hanya 500 rupiah saja.  Keterlaluan yah saudara . . . tapi ketika orang tuanya mengatakan: “Nak, ini tidak cukup . . .”  Anak itu hanya berkata: “Mah, cukup-cukupin saja . . . saya gak mau tahu!!!”

Saudara, kalau anak ini kekurangan secara ekonomi . . . maka mungkin keluarga pun akan memakluminya . . . tapi ternyata anak ini adalah orang yang cukup berada.  Saya membayangkan betapa pedih, sakit hati dan terhina orang tuanya itu mendapat perlakuan tersebut.  Bukannya mengatakan: “Pah . . . Mah . . . makasih karena sudah mengangkatku menjadi anak kalian.” Tapi malahan memperlakukan orang tua angkatnya dengan begitu kurang ajar.  Saudara, anak ini adalah anak yang tidak tahu bagaimana berterima kasih.

Kalau saudara, jadi orang tua angkat anak itu . . . bagaimana perasaan saudara? Tentu saja kita marah . . . kesal . . . sedih bukan.  Dan bahkan mungkin dengan emosi kita berkata: “kalau dulu tahu bakal kurang ajar seperti ini, gak akan saya angkat jadi anak!”  Tapi saudara-saudara, walaupun anak ini adalah anak yang kurang ajar dan tidak tahu berterima kasih.  Sampai hari ini, kedua orang tua angkatnya itu tetap mengasihinya.

Saudara-saudara, ketika saya mendengar apa yang dilakukan oleh kedua orang tua angkat anak itu.  Tiba-tiba saya kembali disadarkan mengenai kasih Tuhan kepada setiap anak-anakNya (yaitu saudara dan saya).

Dia mengangkat kita menjadi anak-Nya . . . memelihara dan menjaga hidup kita.  Bahkan ketika hidup kita menghadapi kesukaran dan jalan buntu, bukankah Tuhan selalu memberikan jalan keluar dan penghiburan.

Namun saudara-saudara, seringkali kita seperti anak yang tak tahu terima kasih itu.  Bukannya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, kita malah lebih banyak mengeluh . . . mengeluh dan mengeluh!!  Kita melupakan kebaikan Tuhan dalam hidup kita.  Walaupun apa yang kita lakukan menyakiti hati-Nya, tetapi Tuhan Yesus tetap mengasihi saudara dan saya.

Saudara-saudara, Firman Tuhan pada hari ini mengajarkan kepada kita: “janganlah kita menjadi orang yang tidak tahu berterima kasih.”  Karena itu, marilah setiap orang yang merasakan kebaikan Tuhan di dalam hidupnya, datang dan mengucap syukur kepada Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar