Sing to the Lord, praise His name,proclaim His salvation day after day (Psalm 96:1).

Kamis, 28 November 2013

”Apakah kamu mencintaiKU?”


Suatu hari aku bangun pagi-pagi sekali untuk menyaksikan matahari terbit. Sungguh keindahan Tuhan tak dapat dilukiskan dengan kata - kata.

Sambil menyaksikan keindahan ciptaanNYA, saya memuji Tuhan atas karyaNYA yang begitu indah. Saat itulah, Tuhan datang kepada saya.

DIA bertanya : “Apakah kamu mencintaiKU ?” Aku menjawab “Tentu saja Tuhan! Engkau adalah Tuhanku dan Juru Selamatku!

Lalu DIA bertanya ”Jika kamu cacat fisik , apakah kamu masih tetap mencintaiKU?” Aku pun seketika terpana.

Lalu aku melihat tanganku, kakiku, anggota2 tubuhku lainnya dan berpikir mengenai byk hal yang tak mungkin kulakukan bila aku cacat fisik.

Lalu aku menjawab “Itu akan menjadi hal yang sulit Tuhan, tetapi aku akan tetap mencintaiMU." jawabku.

Lalu Tuhan bertanya lagi “Jika kamu buta, apakah kamu akan tetap mencintai ciptaan-ciptaanKU?”

Bagaimana mungkin aku mencintai sesuatu tanpa mampu melihatnya? Lalu aku berpikir mengenai semua orang buta di dunia ini. Lalu aku menjawab ”Aku sulit membayangkannya Tuhan, tapi aku akan tetap mencintaiMu” jawabku.

Tuhan bertanya lagi ,”Jika kamu tuli apakah kamu akan tetap mendengarkan perkataan-perkataanKU?”

"Bagaimana mungkin aku mendengarkan sesuatu jika aku tuli?" tanyaku dalam hati.

Aku menjawab ” Itu akan menjadi hal yang sulit Tuhan, tetapi aku akan tetap mendengarkan perkataan-perkataanMU.”

Tuhan bertanya kembali “Jika kamu bisu , apakah kamu tetap memuji namaKU?”

Bagaimana mungkin aku memuji tanpa suara? Lalu aku menyadari bahwa Tuhan mau kita memuji dari hati dan jiwa kita. Memuji Tuhan ga hanya dgn nyanyian, Melainkan saat kita mengalami cobaan, kita tetap memuji Tuhan dan berterima kasih atas berkat-berkatNYA.

Jadi aku menjawab “Meskipun aku tidak dapat menyanyi, aku akan tetap memuji namaMU”

Lalu Tuhan bertanya ”Apakah kamu sungguh-sungguh mencintaiKU?”

Dengan penuh keberanian dan keyakinan aku menjawab “Ya Tuhan! Aku mencintaiMU karena ENGKAU satu-satunya Tuhan yang benar!”

“Lalu mengapa engkau berbuat dosa?” Tanya Tuhan. “Karena aku hanyalah seorang manusia, aku tidak sempurna” aku menjawab.

“Lalu knp pd saat2 damai, km menjauh? Knp hanya pd saat menghadapi masalah km berdoa dgn sungguh2?” Ga ada jawaban. Hanya ada air mata.

Tuhan lalu melanjutkan “Mengapa hanya bernyanyi pada saat persekutuan dan retret? Mengapa mencariKU hanya pada saat penyembahan? Mengapa kamu meminta padaKU dengan egois? Mengapa kamu meminta padaKU tanpa didasari iman?” Air mata terus membasahi pipiku.

“Mengapa kamu malu terhadapKU? Mengapa kamu tidak menyebarkan injil, menyebarkan kebaikanKU? Mengapa pada saat mengalami pencobaan, kamu berpaling pada sesama ketika AKU menawarkan diriKU sebagai tempat berpaling? Mengapa km membuat alasan2 saat AKU memberimu kesempatan untuk melayaniKU?” Aku mencoba menjawab , tp ga ada jawaban yang dapat diberikan.

”Kamu telah dianugrahkan hidup. AKU menciptakanmu bukan untuk menyia-nyiakan anugerah ini. Kamu telah dianugrahkan bakat-bakat untuk melayaniKU, tetapi kamu terus berpaling dariKU. Aku telah menyampaikan perkataan - perkataanKU kepadamu, tetapi kamu tidak mendapatkan pengajaran.
AKU telah menunjukkan berkat-berkatKU kepadamu, tp matamu ga tertuju padaKU. AKU telah mendengar doa2mu dan AKU telah menjawab semua doamu. ”APAKAH KAMU BENAR-BENAR MENCINTAIKU?” Tanya Tuhan. Akupun tidak dapat menjawab.

Bagaimana mungkin aku dapat? Aku merasa amat malu. Aku tidak mempunyai alasan lagi. Apa yang dapat aku katakan tentang hal ini?

Ketika hatiku telah selesai menangis aku berkata ” Mohon ampuni saya Tuhan, aku tidak layak untuk menjadi anakMU”.

Tuhan menjawab “Itulah kasih karuniaKU, anakKU.” :')

Aku bertanya “Lalu mengapa ENGKAU terus-menerus mengampuniku?

Jawab Tuhan ” Karena kamu adalah ciptaanKU. Kamu adalah anakKU. AKU tidak pernah mengabaikanmu. Aku tidak bisa berhenti mencintaimu, anakKU. Saat kamu menangis, AKU ikut sedih dan menangis bersamamu. Saat kamu berteriak dalam kegembiraan, AKU ikut tertawa bersamamu, anakKU. Saat kamu putus asa, AKU akan menyemangatimu. Saat kamu lelah, AKU akan menopangmu. AKU akan bersamamu setiap saat dan AKU akan mencintaimu selamanya.”

Belum pernah aku menangis sekeras ini. Bagaimana mungkin aku telah berlaku sebegitu dingin padaNYA? Bagaimana mungkin aku menyakiti hatiNYA?

Aku bertanya kepada Tuhan “Seberapa besar kasihMU padaku, Tuhan?" Lalu Tuhan membentangkan kedua tanganNYA padaku.

Dan mataku terpaku di kayu salib. Aku berlutut di kaki Tuhan, Juru Selamatku. Dan untuk pertama kalinya, aku benar-benar berdoa.

                                                                     - TAMAT-








Tidak ada komentar:

Posting Komentar